Wahai Temanku
Mendekatlah
Aku telah bertekad kini
Demi sebuah janji
Temanku
Ajaklah aku,
bagaimanapun caranya
Apapun syaratnya
Aku terburu-buru
Aku diburu waktu
Tak banyak lagi waktuku
Sudah sedemikian dekat rasanya
Jangan tinggalkan aku seperti ini
Disini nyaman, disini hangat, disini terang
Tapi ini lampu temanku. Pastinya akan mati. Pasti
Aku ingin cahaya itu temanku
Aku ingin matahari.
Matahari yang abadi
Aku meradang
Aku membeku
Aku tak mampu bergerak
Aku terpatri
Aku terjebak
Tapi kusangsi, sangsi, kau mampu melihat itu
Jajallah aku, sebisamu
Tantanglah aku semampuku
Melewati batas akal, melampaui cakra gerak
Sampaiku tersengal-sengal, terbaring tak berdaya
Asal kau lebih percaya
Agar aku lebih bermakna
Sudah kupegang tanganmu
takkan kulepas. Ha ha ha
Kau takkan bisa meninggalkanku sekarang.
Jangan dulu teman, belum saatnya
Kau heran kenapa aku begini? Kau bingung ingin tahu?
Aku malu temanku. Malu kepadamu
Yang tak jera mengajak, membujuk, mengingatkan, mencandaiku
Sementara sudah sedemikian pegal telingaku mendengar seruanmu
Aku malu temanku. Malu dengan anak istriku
Dengan ocehannya. Dengan keinginannya, dengan harapannya
Aku ingin membuat mereka bangga
Aku jengah temanku. Jengah terhadap dunia
Betapa ku mengotorinya, betapa ku meremehkannya
Adakah karmanya padaku?
Aku iri temanku. Iri padamu
Iri pada mereka yang mendahuluiku
Aku ingin membalas, aku ingin melaju, aku ingin sejajar, aku ingin melambung
Aku ingkar temanku. Ingkar janji pada orangtuaku
Untuk menjadi lebih baik dari mereka, Untuk membuat mereka tersenyum
Untuk pertanggungjawaban mereka atasku kepada Tuhan
Aku takut temanku. Takut kepada Penciptaku
Dengan perhitungan-Nya, dengan firman-Nya
Terasa terlalu banyak kerugianku dibanding jatah waktuku
Aku hampa temanku. Putus pekaku
Akan sesuatu yang murni. Untuk sesuatu yang mulia
Sebelumku menjadi buta dan mati rasa
Untuk itu
Jangan tinggalkan aku
Untuk sepi sendiri
Jangan tinggalkan aku
demi kau Berjaya sendiri
Bawalah aku menerang bersamamu
Yakinkan aku bersinar denganmu
Jangan lewatkan aku, merayakannya bersamamu
Berpesta denganmu
Pada akhir nanti
SUDAH! STOP! CUKUP SUDAH!
Terlalu banyak bicaraku
Kini waktunya sudah
Menjawab dengan ragaku
Duduklah di sekeliling, dan saksikan aku
Hening.
Posting Komentar